Pekanbaru||www.pta-pekanbaru.go.id

Senin, 30 Oktober 2023, bimbingan mental yang rutin dilaksanakan setiap senin pagi setelah selesai melaksanakan apel senin pagi disampaikan oleh Hakim Tinggi PTA Pekanbaru Drs. H. M. Yusar, MH, yang menyampaikan sebuah kisah tentang Umar bin Khatab dan anaknya Abdullah bin Khattab.

Putra Umar bin Khattab, Abdullah bin Umar pernah berbisnis unta. Abdullah membeli seekor unta yang amat kurus. Lalu Abdullah menggembalakannya di padang rumput di Madinah, tempat unta-unta sedekah milik Baitul Mal dan milik warga merumput.

Pada suatu ketika, Umar bin Khatab pergi untuk menjalankan pemeriksaan, sebagaimana diceritakan dalam buku Umar bin Khatab, Kehidupan Umar dalam Keluarga. Kemudian, Umar melihat seekor unta yang gemuk. Unta tersebut berbeda dengan unta lainnya karena pertumbuhannya yang baik. Lalu, Umar bertanya, “Siapakah pemilik unta ini?” mereka menjawab “Unta Abdullah bin Umar."

Sangat terkejut hati Umar mengetahui pemilik unta gemuk itu. “Bagus! Bagus sekali wahai anak Amirul Mukminin,” kemudian, Umar mengutus orang untuk memanggil Abdullah dengan segara dan Abdullah pun datang dengan tergesa-gesa.

Ketika Abdullah sampai dihadapan ayahnya, Umar mengelus-elus ujung janggutnya kebiasaanya ketika menghadapi urusan yang genting dan berkata kepada anaknya, “Unta apakah ini Abdullah?”

“Unta ini ku beli menggunakan uangku sendiri,” jawab Abdullah.

“Unta ini dulunya sangat kurus, lalu aku gembalakan di padang rumput, setelah sekian lama unta ini menjadi gemuk. Aku memperdagangkannya agar memperoleh keuntungan seperti yang diharapkan oleh orang lain,” Abdullah menjelaskan kepada ayahnya

Umar membantahnya dengan nada keras yang meluap-luap, "Lalu ketika orang-orang melihat unta ini, mereka berkata, gembalakannya unta anak Amirul Mukimin, rawatlah, berilah minum secukupnya, sehingga untamu menjadi gemuk dan berlipat keuntunganmu. Hai anak Amirul Mukminin!"

Lalu, Umar melanjutkan, “Hai Abdullah bin Umar, ambillah modal awal pokok yang kamu gunakan untuk membeli unta ini, dan kembalikan semua keuntungannya ke baitul mall."

Umar nampak sangat khawatir. Unta itu tumbuh dengan baik dan kecukupan lantaran mendapatkan perhatian lebih dari petugas padang rumput, karena unta tersebut milik anak Amirul Mukminin. Sehingga tidak ada yang mengganggu unta itu ketika makan. Sedangkan unta-unta lain berukuran wajar karena pemiliknya adalah warga biasa.

Dari cerita diatas dapat dilihat bahwa adanya perlakuan khusus untuk unta milik Abdullah bin Umar, karena beliau adalah anak Umar bin Khattab yang merupakan anak Amirul Mukminin. Hal seperti ini terkadang ada ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu, kita harus selalu memupuk dan enjaga ketaqwaan kita, karena orang yang bertaqwa akan menjaga integritasnya.

Pelajaran yang dapat diambil yakni :

  1. Dalam melaksanakan integritas, level yang harus dikedepankan adalah ketaqwaan.
  2. Kebenaran yang ada harus diterima tanpa ada pembelaan diri.

Semoga kisah ini dapat dipetik hikmahnya untuk dilksanakan dalam kehidupan sehari-hari.