OLEH ZULKIFLI

Rasanya belum begitu lama kita memperingati tahun baru 1442 Hijriah, dimasa pandemi covid 19, sekarang sudah datang pula tahun baru 1443 Hijriah pun masih dalam situasi  pandemi covid. Kita sebagai umat Islam tetap menyambut tahun baru hijriah 1 Muharram 1443 Hijriah, karena Muharram adalah bulan pertama tahun hijriah (Kamus Bahasa Indonesia), tentunya kita sambut dengan penuh keimanan dan ketakwaan serta dengan nuansa hati yang ikhlas, khusu’, damai dan semata-mata mengharap ridha Allah swt.

            Setahun telah berlalu berarti usia kita yang ditetapkan berkurang setahun, selama kita asyik hidup dalam setahun yang lalu, bermacam-macam problema hidup sudah teralami dengan saling berganti, macam-macam kesibukan menyebabkan kita kadang-kadang lupa pada masalah umur.

            Setiap pergantian tahun secara otomatis umur kita bertambah dan berkurang jatah hidup, makanya tahun baru hijriah itu, kita jadikan momentum untuk mencatat dan mengevaluasi capaian individu sebagai hamba Allah dan menjadi momen yang pas untuk melakukan evaluasi atas kualitas keberagaman. Keberagaman ini termasuk dalam konteks  Individu maupun sebagai makhluk sosial yang menjadi  harapan kita adalah dapat berubah dan berjalan kearah yang lebih baik, artiannya bertransformasi ke arah yang lebih baik, grapik kebaikan setiap tahunnya meningkat dan menaik.

            Islam telah menganjurkan agar kita selalu menjadi lebih baik dari hari ke hari, bulan ke bulan dan tahun ke tahun, di bulan Muharram telah menjadi momentum terbaik untuk berbenah dan berubah dalam kehidupan kita, Rasulullah saw bersabda “Siapa harinya lebih baik dari kemaren maka ia beruntung, siapa yang harinya sama dengan kemaren maka ia merugi, dan siapa yang harinya lebih buruk dari kemaren maka ia celaka”. Makanya kita harus berubah dan berbenah. (kukuh Santoso. M.Pd).

            Berubah sama dengan bergerak, berbenah juga bergerak dengan harapan dapat berubah dan berjalan kearah yang lebih baik, segala hal yang sifatnya  baik diharapkan bisa terwujud dan tercapai, sementara yang sifatnya buruk agar ditingalkan dan tidak mengulanginya lagi.  Dari segi aspek kehidupan pribadi Hijrah harus memberikan perubahan pada setiap pribadi , dari pribadi yang sombong, culas dan zalim menuju pribadi yang adil, jujur dan terpuji, dari prilaku yang suka mengunjing, mengumpat dan memfitnah menuju pribadi santun, ramah dan suka menebarkan cinta dan kedamaian, dari pribadi yang konsumtif, boros dan koruftif menuju pribadi yang produktif, hemat dan sederhana (Zainut Tauhid Sa’adi).

            Dalam perjalanan hidup kita, kita perlu mencatat, perlu menghitung keuntungan atau kerugiannya, supaya kita mengetahui untung ruginya, ketika perjalanan hidup kita selama satu tahun tersebut  beruntung perlu kita sukuri dan apabila kita merasa merugi perlu dicari penyebabnya, kemudian berusaha bagaimana mengatasinya, salah  dan lupa adalah bagian yang tak terpisahkan dalam diri kita, namun Allah swt dengan sifat Rahman, Rahim dan maghfirohnya memberikan jalan bagi kita untuk mengingat, menyadari dan memperbaiki kesalahan, kekhilafan diri kita dihadapan Nya, dengan menghapus dosa-dosa kita dan mengangkat darajat kita semuanya, kemurahan Allah semakin membawa kesadaran bagi hambanya untuk selalu mensyukuri nikmat dan karunia Allah swt kepada kita semua.

            Selanjutnya Perjalanan hidup ditahun baru 1443 Hijriah ini, Sebaiknya kita isi dengan merenungi berbagai hikmah yang harus kita peroleh, berikut beberapa hikmah dari tahun baru 1 Muharram 1443 Hijriah.

selengkapnya, silahkan klik disini