Drs. Ridhuan Santoso/Hakim Tinggi PTA Pekanbaru saat menyampaikan Tausiyah

 

Pekanbaru || www.pta-pekanbaru.go.id

Seperti biasanya setiap hari senin setelah warga Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Pekanbaru melaksanakan sholat ashar bersama, kemudian dilanjutkan dengan menggelar acara Kultum (Kuliah Tujuh Menit) di mushalla Al-Mahkamah PTA Pekanbaru (20/04/2015).

Sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh ketua pengurus mushalla PTA Pekanbaru Manufri, A.Md.,SH.,MH, selaku pembawa acara pada saat ini yaitu M. Amin, SH.,MH/ Panitera Pengganti dan penceramaah adalah Drs. Ridhuan Santoso/Hakim Tinggi PTA Pekanbaru.

Dalam ceramahnya ia menyampaikan :

“Didalam Al-Quran salah satu ayatnya menjelaskan bahwa jin dan manusia sebagian besar masuk kedalam neraka jahanam (karena tidak melaksanakan perintah Allah dan melanggar larangannya.

Menurut ulama ada 3 faktor penyebab adalah :

1. Manusia punya pikiran/akal, tetapi tidak digunakan untuk memahami kebenaran

2. Manusia punya mata, tetapi tidak digunakan untuk melihat kekuasaan Allah, tidak dijadikan sebagai pembelajaran

3. Manusia punya telinga tetapi tidak mendengar ayat-ayat Allah dan nasehat yang baik, dan jika itu terjadi maka derajat manusia bisa sama dan bahkan lebih jahat dari hewan

Dalam Al-Quran  juga ditegaskan bahwa :

Tugas dan kewajiban manusia semata-mata hanyalah menyembah Allah dan manusia adalah ciptaan Allah yang paling sempurna.

Kita tahu bahwa malaikat punya akal, jin/ hewan punya nafsu tanpa akal, manusia punya akal dan hawa nafsu. Manusia memang tidak setingkat dengan malaikat untuk itu manusia harus bisa mengontrol hawa nafsunya. Akan tetapi jika manusia tidak mampu mengontrol hawa nafsunya  maka derjat bisa disamakan dan bahkan bisa melebihi hewan.

Dan jika itu yang terjadi, maka manusia mengalami kerugian yang berlangsung di dunia dan di akhirat.

Oleh karena itu, sudah seharusnya kita sebagai manusia memfungsikan akal/pikiran dan panca indra kita sesuai dengan yang diperintahkan Allah SWT dan insyallah kita termasuk yang beruntuk di dunia dan diakhirat.

Penceramah juga menyampaikan, Bagaimana caranya hidayah (Petunjuk) dari Allah bisa diperoleh manusia:

1. Menurut pengikut Mu’tazi’lah (Suatu paham yang selalu menggunakan cara berfikir secara rasional) bahwa manusia bisa memperoleh hidayah atau tidak, tergantung dari manusia itu sendiri (keinginan atau kemauan sendiri).

2.  Menurut salah satu paham ahli sunah, bahwa manusia memperoleh hidayah atau tidak, semata-mata merupakan kekuasaan Allah SWT.


Jamaah Mushalla Al-Mahkamah PTA Pekanbaru sedang mendengarkan tausiyah dari penceramah

Segala sesuatu bersumber dari Allah SWT. Allah juga pernah memberitahukan kepada nabi Muhammad SAW bahwa kamu tidak dapat memberi hidayah (Petunjuk) kepada siapa saja”.

 “Hidayah termasuk wilayah Allah SWT dan pendapat nomor 2 tersebut yang kita ikuti sampai dengan saat ini, sekarang maupun yang akan datang” dipenghujung ceramahnya.

(Tim Redaksi PTA Pekanbaru)