Oleh NUR MUJIB

( Ketua Pengadilan Agama Tanjungpinang )

Sekarang kita berada di bulan Dzulkaidah 1433 H dan sebentar lagi kita akan memasuki bulan Dzulhijah 1433 H. Bulan Dzulhijah termasuk bulan yang amat penting bagi ummat Islam, karena di bulan itu ada 2 peristiwa besar, yaitu ada muktamar ummat Islam se dunia dalam peristiwa ritual ibadah haji, yang merupakan rukun Islam kelima dan ada juga ritual hari raya Iedul Adha, hari raya kedua setelah hari raya Iedul Fithri. Untuk itu ummat Islam perlu mengetahui kapan bulan Dzulhijah itu tiba.

Untuk menentukan posisi hilal awal Dzulhijah 1433 H, tidak terlepas dari posisi hilal pada tanggal 29 Dzulkaidah, apakah pada tanggal tersebut hilal bulan Dzulhijah sudah wujud atau belum. Dalam menetapkan awal bulan hijriyah, setidaknya terdapat dua teori yang sering berbeda hasilnya. Yaitu teori hisab dan teori rukyat.  Teori hisab memegangi perhitungan secara astronomi bahwa awal bulan baru hijriyah sudah terjadi apabila secara perhitungan (hisab) pada tanggal 29 bulan berjalan hilal sudah wujud diatas ufuk, sering disebut teori wujudul hilal. Teori rukyat memegangi bahwa awal bulan hijriyah sudah wujud atau belum tergantung pada tanggal 29 bulan berjalan hilal sudah dapat dilihat oleh mata telanjang atau belum. Kalau sudah dapat dilihat maka esuk harinya adalah bulan baru. Kalau belum dapat dilihat maka esuk harinya adalah tanggal 30 bulan berjalan.


selengkapnya, klik disini


{jcomments on}