Kang  Erlan Naofal

RENGAT

***ReNunGan SinGkaT***

DZIFIRA PRESS

2015

Pengantar

Segala puji hanya milik Allah yang telah mengajar manusia dengan kalam-Nya sehingga dari tidak tahu menjadi tahu meskipun sebenarnya pengetahuan manusia yang diajarkan Allah  sangatlah sedikit ibarat setetes air dilautan. Manusia tidak pantas bersikap sombong dan merasa diri hebat karena sejatinya manusia bukan apa-apa dan tak berarti apa-apa tanpa adanya bantuan dari Dzat yang Maha Sempurna dan Maha Segala.

Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan dan curahkan kepada kekasih-Nya, manusia terbaik sepanjang masa, suri tauladan manusia dalam mengenal, mencintai dan mentaati Rabb-Nya, Nabi Muhammad Bin Abdullah yang masa hidupnya digunakan untuk mengajarkan, menyebarkan dan mengaplikasikan ajaran-ajaran Ilahi yang diterimanya. Tidak lupa untuk keluarganya, shahabat-shahabanya, tabi’in, tabiut-tabi’in sampai kita umatnya. Semoga Allah kumpulkan semuanya dibawah liwa (bendera) Rasulullah di hari kiamat. Amiin.

Buku sederhana yang diberi judul “RENGAT” merupakan kumpulan renungan-renungan  yang dituangkan dalam bentuk tulisan singkat, padat dan diharapkan bermanfaat .Dalam al-Qur’an dan Hadits terdapat banyak perintah agar manusia menggunakan akalnya untuk menangkap sinyal-sinyal eksistensi dan keberadaan-Nya yang sering disebut dengan ‘’Tafakkur”  atau merenung, memikirkan semua fenomena agar sampai kepada nomena. Merenungi semua fakta dan realita  agar sampai padaa Dzat Yang Maha Kuasa.

Tafakkur dan dzikir merupakan dua sayap yang akan mengantarkan manusia memahami dan mengenal hakikat dan intisari kehidupan bukan hanya mengenal kulit kehidupan. Jeruk,, rambutan, durian, manggis, mangga dan berbagai jenis buah-buahan  disenangi dan dapat dirasakan manisnya tatkala manusia memakan isinya dengan cara mengupas kulitnya. Namun bukan berarti kulit jeruk, rambutan, durian, manggis, mangga dan yang lainnya tidak diperlukan tetapi justeru memperindah dan semakin sempurna isinya.

 Demikian pula kehidupan ini kulitna adalah apa yang terlihat, apa yang terdengar dan apa yang menjadi objek panca indera lainnya. Jabatan, kedudukan, pangkat, harta, semua kebahagian, penderitaan, musibah dan bencana merupakan kulit luar kehidupan yang mesti mengantarkan pada manisnya kehidupan  yaitu “Ma’rifat dan Mahabbah Pada Allah “Sang Maha Pencipta Keehidupan”

Disamping dengan proses tafakkur atau Renungan, dzikir adalah proses mendayagunakan qalbu dengan mengingat, mencintai, merindukan dan mentaati Allah melalui iqtida bi Rasulillah. Tafakkur dan dzikir ini akan mengantarkan manusia pada derajat “ULUL AlBAB”.  Karenanya dalam khayal, tulisan ini diterbitkan oleh Penerbit DZIFIRA (Dzikir, Fikir dan Ikhtiar dalam bingkai Rabbani: Lillah, Fillah, Minallah, Ilallah dan Billah.

Semoga tulisan singkat berupa renungan singkat ini mengantarkan kita menjadi ‘Ulul  Albab. Amiin

 

RENGAT    I

(Renungan Pengingat)

Kapankah kita akan kembali???

Kapankah kita akan menyadari ???

Dia selalu menanti.

Dia memanggil lima kali sehari.

dengan janji-janji-Nya yang pasti terjadi.

Dia selalu memberi.

Berbagai anugrah yang tak pernah henti.

Dari bangun tidur sampai terbuai mimpi.

Mengapa kita  tidak mau memperbaiki diri.

Mengapa  kita malu mengukir prestasi.

Mengapa kita selalu berat hati.

Mengapa selalu sungkan mengakui.

Untuk sesuatu  yang lebih pasti .

Untuk sesuatu yang lebih abadi.

Untuk bersua dengan Dambaan Hati.

Kekasih sejati Rabbul Izzati.

Di surganya nanti bersama-sama para rasul dan nabi.

Jangan sampai keraguan menghinggapi hati.

Jangan sampai kebimbangan dan kenistaan mengotori nurani.

Bukalah mata hati.

Lihatlah kedalam diri.

Atas apa yang telah, sedang dan akan terjadi.

Agar kita mengerti dan memahami.

Betapa diri tiada arti .

Tanpa bimbingan Ilahi sang Maha Pemberi.

Akal fikiran hendaklah selalu disinari.

Dengan kalam Ilahi.

Dengan sabda sang nabi.

Agar kita tahu diri dan tahu kemana kita akan pergi.

Semoga Dzat Yang Maha Mengasihi .

Selalu  menuntun kita sampai desah napas terakhir nanti.

 

(Rengat, Selasa, 20 Oktober 2015/07 Muharram 1437)

 

 

RENGAT II

(Renungan Singkat Nan Memikat)

Di Kantor

Sesampainya di Kantor.

Alangkah indahnya jika segera melapor.

Bukan kepada ketua PA.

Bukan pula kepada ketua PTA  yang jarang bersua.

Apa lagi kepada ketua MA  yang jauh dipandang mata.

Tetapi kepada  dzat yang Maha Segala.

Yang Maha Mengetahui Semua.

Yang Maha Sempurna.

Yang selalu memperhatikan kita.

Yang selalu mengawasi kita.

Yang sangat dekat namun tak terlihat.

Yang selalu dekat namun jarang kita taat.

Yang Maha Dekat namun sering kita berma’siat.

Yang Maha Penerima Tobat.

Bagi hambanya yang mau mendekat.

Maha Pembimbing orang yang tersesat. 

Sempatkan meski beberapa saat.

Luangkan waktu meski beberapa raka’at.

Niscaya itu akan bermanfaat.

Bermanfaat buat dunia dan akhirat.

Jangan lupa berdoa dan meminta.


selengkapnya, klik disini


{jcomments on}